RADAR JABAR - Di tengah masyarakat modern seperti sekarang, masih ada orang yang melakukan pengobatan tidak menggunakan medis atau dokter.
Mereka lebih percaya kalau dukun masih efektif sebagai alternatif pengobatan.
Dan, ternyata bukan hanya urusan pengobatan, dukun juga dipercayai sebagai tempat mengadu persoalan hidup, mulai dari perkara ekonomi, jodoh, karir, dan sebagainya.
Baca Juga: Parah, Modus jadi Dukun, Pria Ini Tipu dan Cabuli Tetangganya
Sejak dahulu, Nabi Muhammad SAW menyampaikan larangan mempercayai dukun. Karena praktik perdukunan ada sejak sebelum islam hadir.
Salah satu sabdanya Nabi:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Artinya, “Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal dan bertanya kepadanya tentang suatu perkara, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari.” (HR Muslim).
Baca Juga: 176 Warga Kota Sukabumi Serbu Khitan Massal dan Pengobatan Gratis
Dikutip dari laman NU Online, maksud hadits di atas adalah orang yang berkonsultasi kepada dukun tidak akan mendapatkan pahala shalatnya selama 40 hari, sekalipun status shalatnya tetap sah sehingga tidak ada kewajiban mengqadha.
Seperti orang yang shalat di tempat hasil ghashab, shalatnya sah tapi tidak mendapat pahala ibadahnya.
Dalam hadits lain, Nabi SAW juga menerangkan, orang yang berkonsultasi ke dukun atau peramal kemudian mempercayainya, maka ia telah dianggap kafir.
Baca Juga: Polres Sukabumi Kota Buka Pelatihan Santri Juru Sembelih Halal
Rasulullah bersabda:
Artikel Terkait
Keluarga Besar YPBPI Gelar Acara Halal Bihalal
Halal Bihalal, HA IPB Kota Bogor Perkuat Database Anggota
Fraksi PKS Kota Depok Siap Kawal Terbentuknya Raperda Pembinaan Jaminan Produk Halal
SMA Islam Dian Didaktika Terpilih Jadi Sekolah Model GEDSI
Front Persaudaraan Islam Cianjur Sambut Kebebasan Habib Rizieq