RADAR JABAR - Satu keistimewaan yang dialami oleh salah satu Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU) Sukabumi, ajengan Daden Sukendar ketika hendak melakukan ziarah dan silaturahmi di Padang Sumatera Barat setelah melewati perjalanan 2 hari 3 malam dari Jakarta.
Tepat di Kampung Punggung Ladiang, Desa Punggung Ladiang, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman, Padang Sumatera Barat, pada Minggu 26 Februari 2023, Kang Daden Sapaan akrabnya mendapat gelar kehormatan "Sutan" dari ketua adat kampung setempat.
Baca Juga: Komitmen Kang Dasuk Terhadap Keberagaman dan Anti Diskriminatif
Kang Daden bercerita, menurutnya sesampainya di tujuan, ia langsung silaturahmi kepada keluarga pihak mertua, baik yg masih ada maupun yg sudah meninggal dunia.
Pada agenda silaturahmi berikutnya datang Kepala Mudo Gadang / ketua adat di Wilayah Punggung Ladiang Pariaman, Padang Sumatera Barat, Sidi Syahrul Guci (61). Menurutnya, pria yang berperawakan gagah, tinggi, besar penuh wibawa itu menyarankan agar tidak terburu-buru pulang
"sebaiknya tidak pulang sebelum hari Ahad biar tidak terlalu capek" katanya, menirukan kalimat yang disampaikan ketua adat itu, dikutip dari pesan singkat yang diterima Radar Jabar pada (26/02).
Baca Juga: Beda Memperlakukan Ahmadiyah Demi Kerukunan, Daden Sukendar Didesak Mundur dari MUI dan FKUB
Selanjutnya, setelah Kang Daden menuruti saran ketua adat itu, ia diundang dalam suatu acara yang menurutnya sakral, diistilahkan masyarakat setempat sebagai acara "Mendoa", diantara isinya adalah penganugerahan gelar kehormatan kepadanya dengan gelar Sutan oleh Kepala Mudo (adat) Gadang Punggung Ladiang Pariaman Padang Sumatera Barat.
"Ndak sumbarang Urang dape' gala kehormatan ko, tapi kamu pantas mandapekannyo"(Tidak sembarang orang bisa mendapat gelar kehormatan ini, tapi anda pantas mendapatkannya). tutur Sidi Syahrul dengan nada padangnya dalam pertemuan itu.
Acara penganugerahan dilakukan cukup sederhana, namun menurutnya sangat sakral penuh khidmat. Secara simbolik penganugerahan itu dengan mengalungkan tasbih dan penyerahan tongkat oleh Sidi Syahrul Guci.
Baca Juga: Misteri Gunung Padang , Disebut Sebagai Piramida Tertua di Dunia
Saat prosesi penganugerahan gelar Sutan, yaitu salah satu dari 3 gelar kehormatan (Sidi, Sutan dan Bagindo) yang biasa diberikan kepada keluarga kalangan Ulama, Bangsawan dan Kesatria di Tanah Minang yang dinilai layak menurut ketua adat itu, Sidi Syahrul Guci berpesan, agar Sutan Daden selalu memimpin dengan penuh tanggung jawab
"Semoga dengan pemberian tongkat ini Sutan Daden makin bertanggung jawab sebagai pemimpin, di manapun. Terutama memimpin diri sendiri, Dan dengan Tasbih ini semoga makin rajin berdzikir mengingat Allah SWT dimanapun dan sampai kapanpun," ungkap Sidi syahrul
Kang Daden mengaku kaget dengan peristiwa itu. Namun, setelah mendapat penjelasan dan diyakinkan Sidi Syahrul bahwa dirinya pantas dan berhak menyandang gelar itu akhirnya ia bersedia menerimanya.
Baca Juga: Kondisi Gunung Padang Cianjur Memprihatinkan
Kang Daden juga menjelaskan, hal tersebut adalah salah satu hikmah silaturahmi. Karena dalam ajaran Rasul dan para Ulama warasatul Anbiya, ada beberapa hikmah dan manfaat bagi orang-orang yang gemar silaturahmi, diantaranya akan panjang usia, berkah rizki dan jauh dari mara bahaya
Pada kesempatan tersebut, beberapa makam Wali di Tanah Minang yang diziarahi Kang Dasuk diantaranya Mulai dari Almaghfurlah Abuya Syekh Ungku Saliah Kiramatullah Sungai Sariak Kota Pariaman (fotonya biasa terpampang hampir di setiap RM. Padang yang sering dijumpai), Syekh Burhanudin Ulakan Kabupaten Pariaman, Syekh lbrahim Musa Pabarek, Bukittinggi Agam, Padang Sumatera Barat, dan lainnya.
Artikel Terkait
Soekaboemi dan Tjibadak, dua Nama Daerah itu Dipakai Untuk Menjuluki Kapal Belanda Tempo Dulu
Tahun Ini, 145 Rutilahu di Kota Sukabumi Diperbaiki
Nyi Roro Kidul Sebagai Penguasa Pantai Selatan dalam Mitologi Jawa
Seberapa Cool Sebenarnya Kamu? Yuk, Ikuti Test Berikut