RADAR JABAR - Beberapa daerah di Jawa Barat mempunyai ragam tradisi dan istilah dalam mengisi penyambutan bulan suci Ramadhan. Diantara tradisi itu ada yang disebut dengan Papajar.
Papajar itu artinya ialah "mapag Pajar" dalam istilah Sunda, yang dimaksud mapag Pajar disana ialah Bulan Ramadhan, yang disambut dengan ungkapan rasa syukur dan gembira.
Papajar yang digunakan untuk menyambut bulan Ramadhan ini beberapa daerah di Jawa Barat memakai istilah yang sama yaitu Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Purwakarta dan daerah sekitarnya. Sementara di Bogor, Munggahan disebut dengan Cucurak.
Baca Juga: Ragam Tradisi yang Ada di Tanah Sunda, Unik-Unik Lur!
Lantas, bagaimana asal-usul dari Papajar ini?
Awalnya tradisi Papajar merupakan tradisi menunggu datangnya bulan puasa di masjid. Pada masa kepemimpinan Wiratanudatar II (Dalem Tarikolot) sekitar tahun 1691-1707, masyarakat berkumpul di Masjid Agung Cianjur untuk menunggu pengumuman dimulainya berpuasa.
Hal itu dilakukan karena belum secanggih sekarang, waktu itu belum bisa menyaksikan pengumuman melalui sidang isbat pemerintah dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui siaran televisi.
Baca Juga: Ragam Tradisi di Bulan Sya'ban, Ada 'Munggahan' Asal Kebudayaan Tanah Sunda Ketika Jelang Ramadhan
Menunggu pengumuman itu dari ulama/kiai, sambil berdoa di masjid dan membawa hidangan untuk dimakan bersama. Kegiatan itu terus berlangsung setiap tahun dan menyebar ke masjid-masjid lainnya seiring perkembangan wilayah Cianjur.
Pada awalnya, esensi sebenarnya dari Papajar yaitu untuk memohon doa dan meminta maaf. Akan tetapi, hari ini mulai terjadi pergeseran makna karena kegiatannya diisi dengan makan-makan atau botram bahkan rekreasi. Pada akhirnya, menjadi ajang memuaskan diri, terutama makan dan minum di siang hari, karena selanjutnya akan menghadapi puasa tanpa makan dan minum seharian.
Dikutip dari detik.com tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan juga dilakukan di wilayah lain seperti di Bali ada Megibung, di Riau ada Pacu, di Betawi ada Nyorog, di Semarang ada Dugderan, di Aceh ada Meugang, di Sumatera Barat ada Balimau dan di Jawa Tengah ada Dandangan.
Baca Juga: Mengungkap Asal Usul Sya'ban Menjadi Bulan Ruwah dalam Tradisi Jawa
Berbagai negara di belahan dunia juga turut memiliki kebiasaan dalam menyambut bulan suci. Seperti tradisi Fanous di Mesir, Roadha Mas di Maldive dan tembak meriam di Arab Saudi.
Artikel Terkait
Warga Setu Bekasi Pertahankan Tradisi Adu Bedug
Wakil Bupati Sukabumi Resmikan Gedung Galura Seni Tradisi Pajampangan
Warga Rengasdengklok Selatan Lestarikan Tradisi, Hajat Bumi Diawali Kirab Pusaka
Cara Kesatuan Adat Tradisi Palabuhanratu 'Ngamumule Adat Tradisi Budaya'