Minim Penanganan Kasus Tipikor, GMNI: Kejari Kota Sukabumi Belum Mampu Memperlihatkan Taringnya

RADAR JABAR - Kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi, kembali mendapatkan sorotan dari mahasiswa. Pasalnya, penanganan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), di Kota Sukabumi sangat minim.

Kali ini, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Sukabumi Raya, Anggi Fauzi menilai Kejari Kota Sukabumi belum mampu memperlihatkan kinerjanya dengan maksimal.

"Tentunya kami mempertanyakan sejauh mana kinerja Kejari Kota Sukabumi hari ini," ungkap Anggi Fauzi, Jumat (10/03/2023).

Baca Juga: Kejari Kota Sukabumi Musnahkan Ribuan Obat Terlarang dan Narkotika

Menurutnya, peran dan fungsi Kejari yang sangat sentral, maka sudah selayaknya Kejari harus mampu unjuk gigi dan memperlihatkan taringnya.

"Namun kami melihat dan mengamati sejauh ini, Kejari belum mampu memperlihatkan kinerjanya. Seperti mati suri tidak ada tindakan yang konkrit dalam melakukan pengawasan," bebernya.

Lanjut Anggi, GMNI juga menanyakan apakah lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Sukabumi ini sudah bersih atau Kejari yang belum maksimal dalam bekerja.

Baca Juga: Kejari Kota Sukabumi Tangani 11 Kasus Berandalan Motor

"Karena melihat beberapa bulan, bahkan tahun kebelakang ini, Kejari belum memperlihatkan langkah konkrit dalam menjalankan tugas. Belum mampu memperlihatkan taringnya ke publik," tegasnya.

Hal itu terbukti, dengan tidak ada nya kasus yang ditangani menonjol terkait Tipikor yang merugikan uang negara di Kota Sukabumi.

"Tentunya kami juga mendorong dan berharap agar kejaksaan mampu dan berani unjuk gigi untuk memperlihatkan taringnya di Kota Sukabumi ini," timpalnya.

Baca Juga: Dinilai Tidak Ada Aksi, PMII Kota Sukabumi Soroti Kinerja Kejari!

Anggi berharap, Kejari harus lebih berani dalam melakukan penanganan Tipikor guna tercipta lingkungan pemerintahan yang sehat dan bersih dari korupsi.

"Karena tidak ada penanganan bukan berarti bersih, tapi perlu kami pertanyakan jangan sampai ada kongkalingkong di lingkungan Forkopimda Kota Sukabumi hanya karena ingin terlihat bersih dari korupsi," pungkasnya. (bam).