RADAR JABAR - Sekretaris Umum (Sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun mengaku prihatin melihat generasi anak muda pada zaman saat. Terutama siswa yang kerap melakukan aksi tawuran antar pelajar.
Menurutnya, kaitan tawuran remaja merupakan bagian dari Maqosi Dusaardi yang memiliki arti, salah satu belahak asasi Islam yang wajib dipenuhi. Diantaranya, adalah menjaga agama dan menjaga keturunan.
"Pelajaran ini, bagian daripada generasi muda yang harus dilakukan. Sehingga, hukumnya adalah wajib," kata H. Ujang Hamdun, Senin (13/03/2023).
Baca Juga: Korban Tawuran, Seorang Pelajar Tergeletak Bersimbah Darah di Bogor
Ia menegaskan, MUI Kabupaten Sukabumi, sangat merespon terhadap persolan keumatan. Untuk itu, ia mengharapkan seluruh pihak dalam bidang pendidikan untuk lebih fokus lagi membangun akhlak generasi muda. Sehingga, pendidikan akhlak dan pendidikan kewarganegaraan, harus mulai lagi ditingkatkan.
"Terutama bagian adab dan akhlak itu harus menjadi fokus dan konsen di semua sektor pendidikan yang dimulai dari berbagai tingkatan," tegasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, modal utama membangun generasi muda pada zaman saat ini, adalah pembangunan akhlak. Oleh karena itu, MUI Kabupaten Sukabumi mengharapkan kesungguhan dari seluruh pihak, agar bagaimana membangun akhlak para siswa.
Baca Juga: Marak Tawuran di Cicurug, Forkopimcam Panggil 56 Kepala Sekolah
Sehingga, mereka bisa lebih mengedepankan cinta Allah dan cinta Nabi serta cinta agamanya.
"Kemudian cinta orgtua dan saling menjaga nilai-nilai ukuwah insaniyah serta ukuwah basyariyah. Nah, itu semua bisa didapatkn di akhlak pendidikan kewarganegaraan dan salah satu tugas kami adalah menjaga itu," bebernya.
Sebab itu, sebagai bentuk imbauan. Maka, MUI Kabupaten Sukabumi memohon kepada seluruh pihak, bahwa kaitan dengan persoalan yang terjdi saat ini, bukan hanya pendekatan secara formal saja. Namun, bisa dilakukan dengan pendekatan batin.
Baca Juga: Diduga Hendak Tawuran dan Meresahkan Warga 8 Siswa SMK di Palabuhanratu Diamankan Polisi
Bukan hanya itu, MUI Kabupaten Sukabumi juga berkoordinasi dan komunikasi secara intensif melalui MUI desa dan MUI kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi. Hal itu untuk melakukan edukasi di berbagai kesempatan pada khitob, untuk lebih meningkatkan akhlak, khususny akhlak generasi muda.
"Saran saya ada satu pelajaran dzikir. Nah, ini bisa menjadi salah satu solusinya, supaya siswa itu hatinya pada tenang. Karena, sebagaimna firman Allah, Alla Inna Bidzikrillah, sesungguhnya dzikir itu menenangkn hati. Oleh karena itu, disarankan ada pelajaran khusus, bagaimana pelajaran pembangunan rohani melalui pendekatan dzikir. Iya, seperti dimasukan ke kurikulum," pungkasnya. (Den)
Artikel Terkait
Calon Ikon Kabupaten Bekasi, Lutung Jawa Hingga Bunga Teratai
Buntut dari Dugaan Pencucian Uang Oleh Rafael, Kini Pegawai Negeri di Kementrian Wajib LKHPN
Barkomun Koffe di Selabintana Sukabumi, Menawarkan 3 Sensasi Ngopi yang Berbeda. Apa Saja? Intip, Yuk!
Rusak Motor dan Bawa Sajam, Tiga Siswa SMP di Warungkiara Diringkus Polisi
Kecelakaan Angkot Vs Fuso di Cikembar, Begini Kronologinya!