Kamis, 30 Maret 2023

Kecamatan Cicurug Sukabumi Rawan Peredaran Narkoba dan Obat Terlarang

- Jumat, 17 Maret 2023 | 23:05 WIB
KOMPAK: Petugas BNN Kabupaten Sukabumi, saat foto bersama dengan petugas Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, usai sosialisasi pembentukan IBM. FOTO: UNTUK RADAR SUKABUMI (Fawzy Ahmad)
KOMPAK: Petugas BNN Kabupaten Sukabumi, saat foto bersama dengan petugas Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, usai sosialisasi pembentukan IBM. FOTO: UNTUK RADAR SUKABUMI (Fawzy Ahmad)

 

RADAR JABAR - Kecamatan Cicurug di Kabupaten Sukabumi masuk menjadi daerah rawan peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang. Hal itu diungkapkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sukabumi saat menggelar sosialisasi pembentukan tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Aula Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (17/3).

Kepala Seksi Rehabilitasi pada BNN Kabupaten Sukabumi, Bambang Sutejo mengatakan, sosialisasi dan edukasi tersebut selain untuk mengeliminir peredaran narkoba dan obat terlarang di Kecamatan Cicurug, juga untuk membentuk tim IBM di Desa Tenjolaya.

"Sosialisasi bahaya narkoba dan peredaran obat-obatan terlarang ini, sangat penting dilakukan mengingat sejauh ini, tingkat penyalahgunaan pemakai obat-obatan, khususnya di Kabupaten Sukabumi, sungguh sangat mengkhawatirkan," kata Bambang, Jumat (17/03).

Untuk itu, BNN langsung turun ke lapangan untuk melakukan sosialiasi IBM. Dengan dibentuknya IBM, tujuannya untuk menjangkau para pecandu atau pemakai narkotika atau penyalahgunaan obat-obatan lainya, agar segera ditangani atau direhabilitasi.

Baca Juga: Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota Ringkus Pengedar Narkoba di Cisaat

"Dasar pembentukan IBM ini, karena kami melihat adanya kondisi di lapangan, terutama daerah Cicurug dan Parungkuda, karena daerah perlintasan ini banyak transaksi obat-obatan terlarang, terutama psikotropika jenis tramadol dan hexymer," ungkapnya.

Maraknya transaksi obat-obatan, masih kata Bambang, akan berdampak buruk terhadap masa depan generasi bangsa. Karena menurutnya, peredaran obat terlarang itu kerap menyerang anak-anak generasi muda. Untuk itu, sebagai salah satu bentuk upaya antisipasinya, BNN melakukan sosialisasi IBM dengan harapan agar generasi muda tidak terkontaminasi dengan adanya obat-obatan terlarang.

"Nah, upaya yang dilakukan BNN yaitu membentuk tim IBM di desa yang nantinya di SK kan oleh Kepala Desa dan selanjutnya akan diberikan Bimbingan Teknik (Bimtek)," imbuhnya.

Setelah dilakukan Bimtek, nantinya tim akan bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Badan Narkotika Nasional. Hal ini, penting dilakukan agar mereka tidak kebablasan mengkonsumsi Narkoba atau obat-obatan terlarang.

"Tujuannya untuk menjangkau, meraih serta melayani melalui layanan rehabilitasi, jika kondisi ringan bisa ditangani oleh IBM. Sementara, apabila kondisinya berat nantinya kan ditangani oleh BNN," pungkasnya. (Den)

Editor: Fawzy Ahmad

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Yonarmed 13 Kostrad Gelar Uji Siap Jasmani Militer

Selasa, 28 Maret 2023 | 01:30 WIB

Kecelakaan Maut di Cicantayan, Pengendara Motor MD

Senin, 27 Maret 2023 | 23:00 WIB
X