RADAR JABAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi, angkat bicara soal meninggalnya seorang siswa kelas II SD di salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Sukaraja, yang diduga dikeroyok kakak kelasnya.
Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki mengaku prihatin terkait adanya informasi yang diduga seorang siswa yang menjadi korban penganiayaan.
Namun, meski demikian pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, khususnya DP3A Kabupaten Sukabumi, masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian dalam menangani kasus tersebut.
Baca Juga: Satpolairud Polres Sukabumi Klaim Selama 3 Tahun Kecelalaam Laut Menurun, Total 37 Wisatawan Tewas
"Pertama mungkin terkait dengan kejadian yang terjadi terhadap anak di Sukaraja. Iya, sampai saat ini dapat saya sampaikan memang kan kelihatannya informasi ini liar. Karena, jika memang korban meninggal diduga dikeroyok oleh kakak kelasnya, itu kan tidak ada saksi," tegas Eki.
"Terus, pihak sekolah juga sama tidak mendapatkan informasi kejadian itu di sekolah," kata Eki dilansir dari Radar Sukabumi, Kamis (25/05/2023).
Sementara pengakuan dari kakek korban, menjelaskan bahwa korban ini sebelum meninggal dunia sempat dikeroyok oleh siswa di sekolah SD tersebut.
Baca Juga: Update Satu Warga Kota Sukabumi dan 12 WNI di Negara Kamboja, Belum Ada Kepastian Pulang
"Jadi, memang banyak versi. Oleh karena itu, kemarin kita juga ada kedatangan tamu dari UPTD PPA Provinsi Jawa Barat yang minta klarifikasi dan lain sebagainya. Iya, kita juga kemarin bersepakat dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, untuk menghindari kesimpang siaran informasi ini, bahwa kita hasilnya harus menunggu hasil penyelidikan dari polisi," paparnya.
Untuk memastikan kebenaran informasi ini, sambung Eki, harus menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Lantaran, yang berhak untuk menentukan kejadian itu, adalah kepolisian.
Terlebih lagi, kasus tersebut kini sudah ditangani oleh Polres Sukabumi Kota. "Sampai saat ini, memang di tingkat kepolisian sudah dilakukan penyelidikan. Oleh karena itu, untuk menghindari berita yang simpang siur dan lihat itu kita menunggu saja hasilnya dari pihak kepolisian," bebernya.
Baca Juga: Timnas Indonesia VS Argentina, Erick Tohir Ibaratkan Garuda Terbang Lebih Tinggi Lagi
Ia mengaku, tidak bisa memberikan asumsi-asumsi yang tidak didasari fakta. Maka dari itu,sekali lagi statement DP3A Kabupaten Sukabumi, akan menunggu hasil dari penyelidikan dari Polres Sukabumi Kota.
"Makanya, mungkin upaya-upaya kita sudah dilakukan kemarin, Pak Kabid Perlindungan Perempuan dan Khusus Anak, sudah berangkat ke Sukaraja dan bertemu di sana dengan Pak Camat, KCD Pendidikan, Kepala Sekolah, kemudian juga dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta seluruh stakeholder yang ada di sana, untuk membahas terkait kebenaran informasi ini," tandasnya.
Artikel Terkait
Polisi Buru Agen Travel PT GTI yang Bawa Kabur Uang Karya Wisata SMAN 21 Bandung
Polisi Akhirnya Ringkus Pegawai Travel PT GTI yang Bawa Kabur Uang Karya Wisata SMAN 21 Bandung
NU dan Muhammadiyah Bersepakat Mengedepankan Kepemimpinan Moral Jelang Pemilu 2024
Kemenpora Gelontorkan dana Senilai Rp 135 miliar untuk Gelaran FIBA World Cup 2023 di Indonesia
Toko Kue di Cikole Hangus Terbakar Api