Jumat, 31 Maret 2023

Inilah Update Kasus Penganiayaan Anak SD di Jampang Tengah Sukabumi

- Selasa, 7 Februari 2023 | 19:20 WIB
Sekmat Jampang Tengah, Isep bersama petugas P2TP2A dan Ketua PGRI serta ketua K3S Jampang Tengah, saat musyawarah soal kasus penganiayaan siswa SD di Mapolsek Jampang Tengah Polres Sukabumi.  (Dendi)
Sekmat Jampang Tengah, Isep bersama petugas P2TP2A dan Ketua PGRI serta ketua K3S Jampang Tengah, saat musyawarah soal kasus penganiayaan siswa SD di Mapolsek Jampang Tengah Polres Sukabumi. (Dendi)

RADAR JABAR - Kasus dugaan tindak pidana penganiayaan yang menimpa seorang siswa SD berinisial RSA (12), di wilayah Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus berlanjut.

Polsek Jampang Tengah, Polres Sukabumi, tengah melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan siswa putri kelas 6 SD yang dikeroyok oleh empat temannya di ruangan kelas.

"Jadi saat ini, (Kasus dugaan penganiayaan), Polsek Jampang Tengah lagi melaksanakan tahap penyelidikan. Iya, dari Unit PPA Polres Sukabumi pun sudah menanyakan dan jawaban," ujar Kapolsek Jampang Tengah, AKP Usep Nurdin, Selasa (07/02/2023).

Baca Juga: Siswa SD di Jampang Tengah Sukabumi Jadi Korban Penganiayaan Teman Sekelasnya, Masalahnya Sepele

"Kami nanti setelah ke tahap penyidikan, baru akan saya limpahkan ke Unit PPA Reskrim Polres Sukabumi," sambung Usep.

Usep menegaskan, pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai ragam upaya. Seperti dari awal mula mendapatkan laporan, ia juga telah menginstruksikan sejumlah anggota Unit Reskrim Polsek Jampang Tengah untuk mendatangi pihak korban.

"Waktu kami datangi, saya arahkan segera divisum dan besoknya harus segera buat laporan polisi. Setelah itu, baru kita tindaklanjuti mencari saksi termasuk dari pada si pelakunya itu. Sementara, untuk pemeriksaan saksi-saksi, kami periksa kurang lebih baru ada lima orang. Saya pikir saat ini sudah jelas karena satu kelas sudah tau semuanya," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Siswa di Palabuhanratu

Pihaknya menambahkan, dari awal kejadian pihak keluarga pelaku tidak ada itikad baik terhadap keluarga korban. Karena, dari para pihak keluarga pelaku tidak ada satu pun yang mendatangi pihak korban dengan baik-baik untuk meminta permohonan maaf.

Namun demikian, meski ditunggu sampai beberapa hari, pihak keluarga pelaku tak membuktikan itikad baiknya.

"Sehingga, pihak korban menginformasikan kepada kami untuk bisa menindaklanjuti kasus ini. Iya, seharusnya dari pihak pelaku itu mendatangi korban untuk meminta maaf. Nah, ini yang kami khwatirkan terjadi potensi konflik antar orangtua siswa," ungkapnya.

Baca Juga: Satu Pelaku Penganiayaan di Jayanti Sukabumi Sempat DPO, Menyerahkan Diri ke Polisi

Untuk mengantisipasi kasus serupa, Polsek Jampang Tengah, Polres Sukabumi, terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para siswa dan guru-guru di setiap sekolah yang berada di wilayah hukuman yang tengah dipimpinnya tersebut.

"Mudah-mudahan dengan kejadian penganiayaan di SD ini, dikemudian hari tidak ada kejadian serupa. Nah ini, semoga kejadian terakhir dan kepada siapapun anak sekolah harus selalu tertib belajar dengan baik dan gurunya pun harus bisa memantau aktivitas dari muridnya," pungkasnya. (Den).

Halaman:

Editor: Garis NB

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Yonarmed 13 Kostrad Gelar Uji Siap Jasmani Militer

Selasa, 28 Maret 2023 | 01:30 WIB

Kecelakaan Maut di Cicantayan, Pengendara Motor MD

Senin, 27 Maret 2023 | 23:00 WIB
X