RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, berupaya menyiapkan strategi menghadapi lonjakan harga kebutuhan pangan dan energi dalam skala global. Satu diantaranya dengan menjaga kestabilan harga kedua komoditas tersebut.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami mengatakan, isu ketahanan pangan dan energi ini telah menjadi isu strategis yang berkembang di nasional. Bahkan, di tingkat global.
"Sebab itu, perlu menjaga agar ketahanan pangan dan energi tidak mudah terguncang oleh gejolak kenaikan harga pangan dan energi global," kata Andri kepada wartawan, belum lama ini.
Baca Juga: Dana Desa Kondangjaya Rp1,1 Miliar, 20 Persen untuk Ketahanan Pangan
Andri menjelaskan, secara regional di Jawa Barat terdapat beberapa tantangan dalam pemenuhan pangan penduduk.
"Tantangan tersebut yaitu, perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, pandemi, serta disrupsi pasokan dan Inflasi," paparnya.
Lanjut Andri, guna menjawab tantangan pada isu ketahanan pangan, dalam rencana pembangunan daerah Kota Sukabumi tahun 2024 - 2026 telah dirumuskan strategi peningkatan ketahanan pangan.
Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan Minyak Sawit Solusi Krisis Pangan dan Energi Dunia
"Selain itu, arah kebijakan stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan meningkatkan diversifikasi pangan masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, Pemkot juga bakal terus berupaya melanjutkan pelaksanaan program strategis yang berdampak langsung pada masyarakat serta program yang memiliki daya ungkit terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Semoga dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil signifikan," pungkasnya. (bam).
Artikel Terkait
Dua Anak Perempuan di Cireunghas Hilang Misterius, Begini Kronologinya!
Jelang Pemilu 2024, Partai Demokrat, Golkar dan Gerindra di Sukabumi Makin Mesra, Pertanda Koalisi?
KPU Kota Sukabumi Beberkan Penyebab Ditundanya Pelantikan Pantarlih
Perang Pendapat Calon Presiden di Medsos Jelang Pemilu 2024 Semakin Masif