RADAR JABAR - Tercatat, dalam sepekan terakhir, kecepatan angin dari mulai 15-17 knots atau 28-31 kilometer per jam (km/). Masih belum reda, angin masih berhembus kencang.
Kecepatan berkisar 12,6 knots atau 23.31 km/jam ini terjadi di bulan Februari Tak seperti pada umumnya.
Padahal, dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sepanjang tahun 1991-2020, kecepatan angin maksimal 30 knots atau 55 km/jam.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak Disapu Angin Puting Beliung
Karena adanya aktivitas pertumbuhan siklon tropis dan bibit siklon tropis. Itulah penyebabnya.
Selain itu, terjadi pertemuan angin dan kecepatannya begitu kencang, karena adanya pertemuan massa udara yang memanjang dari sebelah Barat Selat Sunda hingga Jawa Timur.
"Kondisi ini diprediksi tetap bertahan selama anomali Suhu Permukaan Laut (SPL) di wilayah Selatan Jawa Barat bersifat hangat atau positif," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, seperti dikutip dari Radar Cianjur
Baca Juga: Angin Kencang Porak Porandakan Kecamatan Nagrak Sukabumi
"Bila melihat data pertumbuhan Siklon Tropis yang aktif pada saat ini yaitu TS FREDDY, kondisi ini akan bertahan hingga 48 jam kedepan," tambahnya
Bagi masyarakat yang berada di pesisir Selatan Jawa Barat, harus waspada. Karena angin kencang berpeluang membuat gelombang tinggi hingga empat meter.
"Untuk masyarakat yang bepergian, untuk selalu waspada terhadap kejadian angin kencang," pintanya.
Baca Juga: Lima Rumah di Sukabumi Rusak Disapu Angin Kencang, Genting dan Asbes Bertebrangan
"Apabila terlihat adanya kejadian angin kencang, masyarakat diimbau untuk berlindung di gedung yang kokoh, hindari berlindung di tempat terbuka atau dekat dengan pepohonan," pungkasnya
Artikel Terkait
Kepengurusan Baru FAC Jadi Angin Segar Pecinta Foto di Cianjur
Kipas Angin Picu Alergi Debu
Rumah Enyang Sukabumi Roboh Dihantam Angin Kencang
Angin Kencang Melanda Cianjur, Pohon Tumbang Timpa Tenda Pengungsian dan Kendaraan