Jabar Quick Respons Kembali beraksi, Bangun Jembatan dan Renovasi Sekolah

RADAR Jabar - Salah satu program unggulan Jawa Barat, yaitu Jabar Quick Response (JQR) di awal tahun 2023 tepat pada bulan Februari ini melakukan pengerjaan bantuan berupa perbaikan jembatan dan renovasi sekolah di beberapa daerah Jabar.

Program yang dimaksudkan untuk melayani masyarakat lebih dekat ini di antaranya perbaikan jembatan dan renovasi sekolah.  

Perbaikan jembatan di Desa Talagawangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut dan renovasi sekolah di Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Legenda 5 Tempat Wisata di Jawa Barat, Warga Jabar Perlu tahu!

Koordinator Operasional JQR, Muhammad Irvan Hilmy mengatakan bahwa bantuan untuk sekolah ini dalam proses renovasi dan diperkirakan selesai pada awal bulan Maret.
 

“Perkiraan selesai di awal bulan Maret untuk renovasi sekolah sedangkan perbaikan jembatan pada tanggal 12 Januari JQR telah melakukan survey ulang, respon agenda berkoordinasi aparat desa, dengan tokoh masyarakat terkait pembangunan jembatan dan tokoh warga, ” ungkapnya.

Hilmy juga menjelaskan, dari tahun 1979 sekolah SDN Cipaku ini belum tersentuh bantuan, kondisinya mengkhawatirkan. sekolah ini dari awal sudah masuk aduan ke JQR .

Baca Juga: Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana: Jangan Membuat Susah Warga yang Membuka Usaha

“Sekolah belum pernah direnovasi, ada 3 kelas kondisinya mengkhawatirkan bagian atap kondisinya rawan roboh. Hal itu membahayakan murid maupun guru yang sedang belajar mengajar, ” ungkapnya.

Sementara, jembatan di Pakenjeng, Kabupaten Garut keberadaannya juga sangat diperlukan warga dan para siswa yang hendak sekolah.

Hilmy menambahkan, jembatan dengan panjang 30 meter, lebar 1.5 meter ini kondisinya sangat mengkhawatirkan. Kerap terjadi luapan air sungai, membahayakan bagi warga yang melintas.

Baca Juga: Pengusaha Tambang Bogor Bikin Geram, Wagub Jabar: Kita Kok Tidak Dihargai?

“Jembatan ini vital bagi warga untuk akses warga untuk melakukan aktivitas sehari hari seperti bekerja mata pencaharian disana kebanyakan petani, serta akses siswa pergi ke sekolah, ” pungkasnya. (dbs)