RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, Hasan Basri, mengakui bahwa pihaknya kekurangan armada untuk antisipasi seluruh wilayah yang ada.
Daerah yang punya kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara ini, hanya memiliki 21 armada, dan harus melayani 23 kecamatan.
Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Camat Cibitung ini, idealnya armada pemadam harus ada dua unit setiap pos atau kecamatan. Alasannya, ketika terjadi kebakaran, satu unit lagi bisa menunggu (stand by), khawatir ada laporan kebakaran lagi. Sementara yang ada sekarang, hanya 21 armada, terdiri dari empat armada supply dan sisanya armada pancar.
Lanjut Hasan, untuk Tambun Selatan, harus ada tiga sampai empat unit armada pemadam. Sebab, tingkat resiko kebakaran cukup tinggi, mengingat jumlah penduduknya yang padat.
“Idealnya, satu pos itu harus ada dua unit mobil pemadam. Sehingga dibutuhkan 46 armada. Sekarang baru ada 21 armada yang tersebar di tujuh pos pemadam,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Rabu (20/4).
Kata Hasan, kekurangan armada ini sebelumnya sudah pernah diajukan, tapi memang karena dalam dua tahun terakhir ada pandemi Covid-19, sehingga terjadi refocusing anggaran. Imbasnya, tidak ada penambahan armada selama dua tahun.
“Jadi, untuk sementara belum ada penambahan armada. Mungkin nanti secara bertahap, misalkan membeli satu sampai dua unit dulu,” bebernya.
Hasan menilai, pembangunan di Kabupaten Bekasi terus berjalan, seiring dengan bertambahnya bangunan pabrik, apartemen, rumah sakit, perumahaan, dan lainnya, tentu harus diimbangi peralatan pemadam kebakaran, seperti armada dan Alat Pelindung Diri (APD).
Selain itu, dirinya juga berharap, ada penambahan pos pemadam. Saat ini, Kabupaten Bekasi baru punya tujuh pos pemadam, yang berada di Tarumajaya, Babelan, Cibitung, Cikarang Utara, Cikarang Barat, Pemda Cikarang Pusat, dan Cikarang Selatan.
Ia menilai, tujuan penambahan pos pemadam ini, agar lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dan response time harus tercapai. Karena apabila terjadi kebakaran di wilayah yang tidak memiliki pos pemadam, pihaknya kesulitan untuk menjangkau lokasi, karena banyak kendala. (pra)