BOGOR-RADAR BOGOR, Jelang masuk sekolah usai libur Idul Fitri 2022, warga Kota Bogor khususnya anak-anak dan orang tua murid diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap dengan hepatitis akut.
Sebab, penyakit hepatitis akut yang tengah melanda dunia diduga telah masuk ke Kota Bogor setelah salah satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.
Baca juga: Wabah PMK Semakin Menyebar, Wakil Wali Kota Bogor Minta Pengawasan Hewan Ternak Diperketat
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, dari laporan yang ia terima, dugaan kasus Hepatitis misterius sudah masuk ke Kota Bogor.
“Ini saya bahas dengan pak wali terkait virus hepatitis, ada himbauan-himbauan kepada stakeholder bidang pendidikan jelang masuk sekolah pada 12 Mei nanti,” kata Dedie saat ditemui di mal Boxies123, Kota Bogor, Rabu (11/5/2022).
Terkait dengan temuan tersebut, pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Kita masih menunggu instruksi (pemerintah) pusat terkait penanganan Hepatitis ini. Karena sudah masuk Kota Bogor, tadi saya dapat laporan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, dari laporan yang ia terima, ada satu orang yang diduga terkena Hepatitis misterius, yang meninggal dunia di RSUD Kota Bogor.
Namun dirinya tak mau gegabah, Pemkot Bogor masih melakukan pendalaman untuk memastikan kasus tersebut betul Hepatitis misterius yang dimaksud atau bukan.
“Tapi belum bisa dipastikan apakah hepatisi yang dimaksud. Tapi untuk liver, hepatitis C dan hepatitis A, itu ada. Tapi apakah indikasi itu kesana, masih diliat. (Yang meninggal) itu bilangnya sih sakit kuning, sudah dewasa, tapi itu cepat ya,” jelasnya.
Untuk itu, Pemkot mengimbau para orang tua membekali anaknya dengan makanan yang sehat dari rumah.
“Serta untuk sementara melarang anak-anak untuk jajan dulu, apalagi di tempat yang tidak sehat. Sampai situasi benar-benar aman,” imbuhnya.
Diketahui, kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meningkat di Indonesia.
Hingga Senin (9/5) lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, ada 15 kasus hepatitis akut di Indonesia.(ded)