Jumat, 31 Maret 2023

Ragam Tradisi di Bulan Sya'ban, Ada 'Munggahan' Asal Kebudayaan Tanah Sunda Ketika Jelang Ramadhan

- Senin, 27 Februari 2023 | 16:03 WIB

RADAR JABAR - Bulan Sya'ban atau ruwah bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa mengadakan selalu dijadikan kesempatan untuk ritual do’a bagi para arwah.

Banyak orang bahkan satu keluarga yang masih hidup mendo’akan arwah, kerap berbondong-bondong mendatangi pemakaman leluhurnya ketika menjelang bulan Ramadhan.

Dikutip dari beberapa sumber bulan Sya'ban menjadi bulan istimewa, sebab dari beberapa tradisi yang berlaku di bulan ini tidak dilaksanakan pada bulan-bulan lain.

Baca Juga: Mengungkap Asal Usul Sya'ban Menjadi Bulan Ruwah dalam Tradisi Jawa

Ada banyak macam istilah untuk menamai tradisi momen 1 bulan menjelang Ramadhan atau yang paling kentara di akhir bulan Sya'ban.

Sebagian mengatakan dengan istilah arwahan, nyekar (sekitar Jawa Tengah), kosar (sekitar Jawa Timur), munggahan (sekitar tatar Sunda) dan lain sebagainya.

Meskipun berbeda istilah, namun pada intinya dalam kegiatannya diisi dengan hal yang sama yakni mendo’akan arwah para leluhur.

Baca Juga: Cara Kesatuan Adat Tradisi Palabuhanratu 'Ngamumule Adat Tradisi Budaya'

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, hal ini telah menjadi adat atau kebiasaan, dilaksanakan secara turun temurun.

Oleh karena itu, hal ini menjadi semacam sebuah keharusan. Dan jika pada bulan Sya'ban ini meninggalkan tradisi-tradisi tersebut, serasa ada yang kurang dalam menyambut bulan Ramadhan.

Hal inilah yang membuat cara keberagamaan orang Nusantara menjadi unik, karena mulai dari nenek moyangnya diajarkan bahwa agama itu harus diterima secara substansi nilai ajarannya, sehingga pada prakteknya dilakukan melalui proses akulturasi.

Baca Juga: Warga Setu Bekasi Pertahankan Tradisi Adu Bedug

Akulturasi sendiri maksudnya ialah proses terjadinya peleburan antara ajaran agama dengan praktek kebudayaan yang ada. 

Strategi ini dilakukan oleh para wali dan ulama terdahulu, mengingat bahwa masyarakat Nusantara pada waktu itu sudah memiliki keyakinan dan kebudayaannya masing-masing.

Tak terkecuali dalam praktek mengisi bulan Sya'ban dan penyambutan bulan Ramadhan.

Editor: Amus Mustaqim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X