Selasa, 30 Mei 2023

Tidurnya Orang Berpuasa Bernilai Ibadah, Bagaimana Maksudnya, Yuk Simak Ulasannya!

- Jumat, 31 Maret 2023 | 14:20 WIB
Ilustrasi tidurnya orang berpuasa (net)
Ilustrasi tidurnya orang berpuasa (net)

RADAR JABAR - Ada satu hadits populer yang tiap Ramadan selalu muncul yaitu tentang keutamaan orang berpuasa yang bahkan tidurnya pun dinilai sebagai ibadah. Berikut penjelasan haditsnya, dilansir dari NU Online:

   نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).  

Hadits ini sering dipolitisasi oleh banyak masyarakat sebagai pembenaran bersikap malas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa Ramadan.

Baca Juga: Heri Gunawan Bagi-bagi Takjil dan Ajak Warga Buka Puasa Gratis, Cek Lokasinya Disini!

Padahal, berpikir seperti demikian tidaklah benar. Sebab, satu diantara adab menjalankan puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-
Ghazali:

"Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih" (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, juz 1, hal. 246)  

Lalu, bagaimana makna sebenarnya dari tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah? Apakah ada ketentuan khusus untuk menggapai fadhilah atau keutamaan ini?   Tidur bisa saja berkonotasi negatif karena identik dengan bermalas-malasan.

Baca Juga: 5 Makanan Bisa Penuhi Energi Saat Puasa, Nomor 2 Proteinnya Tinggi

Walaupun di sisi lain, tidur bisa juga bernilai positif jika diniatkan untuk mempersiapkan hal-hal yang bernuansa ibadah, seperti tidur untuk mempersiapkan sholat tahajud di malam hari. Hal ini seperti keterangan dalam kitab Ittihaf sadat al-Muttaqien:

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, nafasnya adalah tasbih, dan diamnya adalah hikmah. Hadits ini menunjukkan bahwa meskipun tidur merupakan inti dari kelupaan, namun setiap hal yang dapat membantu seseorang melaksanakan ibadah maka juga termasuk sebagai ibadah” (Syekh Murtadla az-Zabidi, Ittihaf Sadat al-Muttaqin, juz 5, hal. 574).

Bukankah menahan diri dari kemaksiatan adalah pahala? Walaupun pertahanan tersebut karena tidur atau ketiduran. Kita lanjutkan bahasannya!

Menjalankan puasa jelas merupakan sebuah ibadah. Maka, tidur pada saat berpuasa yang bertujuan agar lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah terhitung sebagai ibadah.

Baca Juga: Hukum Berkumur dan Menyikat Gigi saat Puasa. Batalkah? Berikut Ulasannya!

Halaman:

Editor: Amus Mustaqim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

54 WNI Korban TPPO Pulang Besok ke Indonesia

Selasa, 30 Mei 2023 | 16:34 WIB
X